Sistem Mekanisme Airbag
Friday, September 2, 2016
0
comments
Sistem Mekanisme Airbag - Airbag yang ada pada mobil mempunyai fungsi yang cukup penting dan vital, utamanya bagi keselamatan pengendara. Seperti sudah diketahui, komponen yang satu ini mempunyai mekanisme kerja yang berguna melindungi kepala, leher serta dada. Sensor pada airbag sendiri otomatis mengirimkan sinyal pada modul kontrol pada saat mobil mengalami benturan yang keras atau tabrakan. Ketika itu airbag akan mengembang serta melindungi pengendara.
Sebagian dari pengendara pasti belum mengetahui apabila modul kontrol pada mobil berupa komputer kecil yang berguna menerima data benturan dari sensor. Seterusnya, modul tersebut akan mengirimkan sinyal lain pada pemicu perangkat listrik yang berbentuk kawat tipis.
Pada saat arus listrik mengalir, kawat akan memanas sampai membakar propelan airbag yang terdiri dari zat azida natrium. Langkah tersebut selanjutnya akan menghasilkan gas nitrogen yang memicu airbag berkembang. Sementara itu, udara nitrogen akan keluar dari airbag yang akan mengempis sesudah kepala pengemudi mengenai airbag. Alhasil, katung udara tidak akan menjepit kepala ataupun badan pengemudi. Hasilnya, penumpang akan aman.
Harus diketahui bila ada beberapa jenis sensor bila dilihat berdasarkan posisi penempatannya. Pada mobil lawas, sensor ada pada bagian depan mobil, sedangkan pada mobil baru, sensor terpasang pada modul airbag. Tidak hanya itu saja, adapun sensor yang diletakan pada pintu untuk mengaktifkan airbag yang ada di samping. Sementara itu, airbag yang dipasang pada dashboard atau lingkaran kemudi hanya akan mengembang apabila terjadi tabrakan depan atau area 30 derajat dari arah depan kendaran. Serta airbag yang dipasang pada samping akan aktif pada saat mobil terbentur pada sudut tertentu. Airbag yang dipasang pada posisi kiri tidak akan mengembang pada saat bagian kanan mobil yang mengalami benturan yang keras, begitupun sebaliknya.
Cukup sedikit berbeda dari airbag bagian depan, Airbag samping mempergunakan tabung gas argon terkompresi pada tingkat tekanan antara 3.000-4.000 psi. Ketika mobil mengalami benturan, gas tersebut akan terlepas serta berfungsi memicu airbag untuk mengembang. Seperti pada nitrogen, gas argon tersebut aman untuk para pengendara.
0 comments:
Post a Comment