Cara Tune-Up Mesin Bensin

Posted by Indigkom Sunday, October 5, 2014 0 comments

Tune-Up Mesin Kendaraan

Tune - Up adalah suatu kegiatan pengecekan atau penggantian komponen mesin secara berkala. Tune-Up merupakan salah satu perawatan mesin yang cukup penting, Tune-Up juga wajib dilakukan secara berkala dan terjadwal, sehingga mesin mobil terawat sebagaimana mestinya menurut guide book yang pasti diberikan ketika anda membeli kendaraan baik mobil yang bermesin bensin ataupun mesin diesel. Berikut ini adalah cara Tune-Up mesin bensin.


PROSES TUNE-UP MESIN BENSIN


1. Cek Air Radiator

Sebelum tune-up dimulai, terlebih dahulu cek air radiator . Buka tutup radiator dengan cara memutar tutup radiator berlawanan dengan arah jarum jam, kemudian lihat air radiator dari lubang intake air radiatornya. Jika volume air radiatornya atau warna airnya pekat, tambahkan atau ganti dengan air bersih.
Volume air di radiator dikatakan cukup apabila ketinggin air mencapai batas upper tutup radiator.dilarang menghidupkan mesin jika air radiator kurang, karena, mesin akan sangat panas.
pada saat memeriksa air radiator, periksa juga kualitas air dari radiator tersebut. Jika airnya kotor, sebaiknya diganti dengan air yang baru.Apabila air radiator berminyak, bisa saja terjadi kebocoran oli menuju sistem pendingin mesin. Periksa pula kemungkinan terjadinya kebocoran air radiator dengan mengecek ada tidaknya rembesan air di luar radiator.

2. Memeriksa Oli Mesin

Setelah memeriksa air radiator kualitas dan kuantitasnya, tahap selanjutnya adalah memeriksa oli mesin. Jika oli mesin diperiksa setelah melakukan tune-up, hasil dari tune-up tidak akan memuaskan, karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu kinerja mesin. Selain itu, oli mesin juga berdampak terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin  kotor, encer, atau kurang, bunyi mesin akan menjadi berisik. Hal ini akan berpengaruh terhadap putaran stasioner dan idle mesin.
Pemeriksaan oli mesin meliputi isi oli dan kualitas oli. Volume oli harus sesuai batas minimal yang telah ditentukan, jika oli kurang, tambahkan dengan oli yang kualitasnya sama. Sebaiknya, oli yang ditambahkan atau diganti tersebut dari merk yang  sama, untuk menghindari reaksi kimia yang  bisa merugikan kondisi dan kerja mesin.

3. Kondisi Visual Mesin

Setelah memeriksa oli mesin, janganlah menghidupkan mesin. periksa dengan teliti kondisi nyata mesin. yakinkan mata anda bahwa mesin benar-benar aman untuk dinyalakan.
Cek kondisi mesin secara nyata termasuk tindakan mengurangi resiko kecelakaan yang harus dilaksanakan sebelum tune-up. Mesin dikatakan siap untuk dihidupkan jika pengecekan mesin memperlihatkan hasil seperti berikut.

  • Tidak ada kabel yang terjepit.
  • Tidak ada kabel busi yang terlepas.
  • Pemasangan kabel busi sudah rapi sesuai dengan standar.
  • Tidak ada peralatan apa pun yang terletak dibagian mesin.
  • Baud dan mur terpasang dengan rapi.
  • Tidak terjadi kebocoran bensin pada mesin.
  • Tidak ada kabel yang mengalami korslet.
  • Oli mesin dan air radiator sesuai.


4. Menghidupkan Mesin

Apabila mesin siap dihidupkan dan aman dari resiko adanya bahaya, nyalakan mesin pada putaran stasioner, setelah menit kemudian tambahkan putaran jika memang harus. Jangan menyalakan mesin langsung pada idle tinggi, karena pelumas belum sampai ke seluruh bagian mesin dan untuk mencegah keausan pada bagian-bagian mesin. Untuk analisa kerusakan pada mesin, selama mesin menyala, perhatikan beberapa hal sebagai berikut ini.

Suara Mesin

Suara mesin yang bisa keluar saat menyalakan mesin sebagai berikut.

Letupan akibat Pembakaran
letupan akibat langkah pembakaran bahan bakar bensin maupun solar, menimbulkan suara yang khas. Pada mesin yang pembakarannya normal, suara letupannya rata. Pada mesin yang pembakarannya abnormal, suara letupannya tidak rata, terjadi hentakan yang tidak biasanya setiap detiknya. Jika suara tersebut tidak disalurkan melalui knalpot, akan terdengar sangat kasar dan bising.
Suara mesin  bensin lebih halus dibandingkan dengan mesin solar atau diesel.

Getaran Komponen
Mengetahui ciri-ciri suara berbagai mesin akan mempermudah dalam menentukan troubleshoot kerusakan mesin. Suara yang ditimbulkan oleh getaran bagian mesin merupakan suara yang abnormal. Getaran tersebut bisa terjadi karena baud atau mur yang tidak terpasang dengan rapi, bagian yang retak, atau rusak. Suara - suara yang ditimbulkan getaran mesin berbeda sekali dengan suara yang ditimbulkan pembakaran bahan bakar.

Gesekan

Gesekan bagian mesin yang tidak terlumasi dengan oli, bisa mengakibatkan suara yang tidak nyaman. Suara yang ditimbulkan oleh gesekan bisa terjadi pada pedal  kawat gas karburator yang tidak dilumasi dengan rapi, gesekan torak dengan dinding silinder, atau gesekan pada bearing.

Laju Gas

Laju gas yang bocor bisa menimbulkan suara yang abnormal, seperti terjadinya kebocoran pada saluran masuk gas dalam silinder (intake manifold). Suara tersebut berupa bising yang keras.
Ketukan (knocking)
Suara yang diakibatkan oleh adanya gesekan dua komponen mesin yang cukup keras, biasanya terjadi di daerah sebagai berikut.

  • Celah Klep yang terlalu besar.
  • Bantalan Puli Engkol longgar.
  • Piston Gojlag.
  • Bantalan piston longgar.
  • Poros noken As longgar.
  • Percikan Bunga Api
  • Percikan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan suara khas. Suara tersebut bisa mirip suara seekor cicak. Penyebab percikan bunga api listrik adalah kebocoran arus atau korslet.

Tekanan Gas

Suara yang disebabkan oleh tekanan gas yang tidak normal hampir sama dengan kebocoran laju gas masuk. Kebocoran gas bisa diakibatkan oleh gasket yang kurang rapi. Suara mesin harus didengarkan dengan teliti untuk mencari penyebab abnormalnya mesin. Karena itu, bandingkan suara mesin sebelum dan sesudah tune-up dilakukan.

b. Getaran Mesin

Amati getaran selama mesin hidup pada rotasi stasioner. Mesin yang normal tidak memiliki getaran yang keras. Jika diteliti, pada waktu mesin dihidupkan, bodi mesin tidak bergoyang kecuali kabel businya yang sedikit bergoyang. Jika getaran mesin agak keras, berarti terjadi masalah pada proses pembakaran atau bagian-bagianya. Getaran yang keras dan kasar bisa diakibatkan oleh hal sebagai berikut.

  • Kompresi tidak sama disetiap silinder.
  • Kompresi tidak normal seakan di atas standarnya.
  • Pembakaran pada salah satu silinder abnormal.
  • Salah satu busi tidak bisa memercikan listrik.
  • Salah satu kabel busi tidak rapi.
  • Pemasangan kabel busi tidak menurut pengapian.
  • Terdapat bagian-bagian yang gojlag atau kendor baut-bautnya.


c. Asap Knalpot

Setelah suara mesin dan getarannya diteliti, berikutnya amati dengan teliti wujud dan warna asap sisa pembakaran yang keluar melalui knalpot. Asap yang keluar melalui knalpot merupakan ciri-ciri baik atau tidaknya proses pembakaran bahan bakar mesin tersebut.
Ada empat macam warna asap knalpot yang dapat dijadikan acuan baik tidaknya proses pembakaran dalam mesin, Antara lain :

Warna Asap Hitam

Warna asap hitam dan pekat pada mesin diesel merupakan sesuatu  yang lumrah. Namun, warna asap hitam pekat pada mesin bensin adalah pertanda adanya pembakaran yang abnormal karena terlalu banyak bensin pada campuran udara dan bensinnya. Ukuran wajar yang digunakan sebagai pembeda warna asap dikatakan hitam atau normal adalah asap mesin dalam kondisi normal.

Warna Asap Putih

Asap mesin 2 tak yang wajar berwarna putih. Berbeda dengan mesin 4 tak, apabila asap mesin 4 tak berwarna putih bisa jadi terdapat kerusakan atau masalah pada mesin tersebut. Warna putih diakibatkan asap dari oli yang terbakar. Pada mesin 2 tak, oli memang terbakar dengan bensin. Tetapi pada mesin 4 tak, oli tidak terbakar, kecuali ada kebocoran oli dari ruang oli ke ruang bakar.

Asap Tak Berwarna atau hanya ada angin

Asap mesin 4 tak yang baik adalah asap yang hanya berwujud angin bila di rasakan melalui tangan. Wujud asap seperti ini menandakan campuran bahan bakar normal, tidak kelebihan bensin, tidak tercemar dengan oli, dan tidak kurang bensin.

Asap Knalpot mengeluarkan butiran seperti arang

Jelaga pada asap mesin atau butiran hitam, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak, disebabkan adanya kandungan senyawa minyak tanah di dalam bahan bakar. Jika asap yang dihasilkan mengeluarkan jelaga, suara mesin pasti abnormal dan elektroda busi hitam.

Urutan Pengerjaan Tune-Up


Setelah mesin diteliti masalahnya, pengerjaan tune up bisa dimulai. Pengerjaan tune up harus berurut dan seksama. Maksudnya, agar tidak terjadi pengulangan pengerjaan karena servis bagian tertentu berpengaruh terhadap bagian yang lain.

a. Saringan Udara (Air Filter)
b. Pengecekan Platina dengan teliti dan bisa juga di stel ulang
c. Kabel Busi
d. cover Distributor
e. Accu
f. Busi
g. Menyetel Celah Katup
h. Positive Crank Case Ventilation
i. Saat Pengapian
j. Idle atau Langsam
k. Tali Kipas

Menyalakan Mesin Sesudah Tune-Up

Sesudah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh bagian mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika semua bagian telah terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada rotasi stasioner beberapa menit. Selama mesin berotasi stasioner, dengarkan bunyi normal, naikkan rotasi mesin perlahan-lahan sambil perhatikan suara mesin, goyangan, dan asap knalpotnya. Apabila sudah yakin tidak terdapat masalah atau ke abnormalan pada mesin, berarti tune-up telah selesai.

Demikian Tips Cara Tune-Up mesin bensin. Anda bisa menyesuaikan apakan anda mau mengerjakan Tune-up dengan cara masuk bengkel atau melakukan tune-up mesin bensin sendiri bila anda bisa dan ada alat-alatnya. untuk harga tune-up di bengkel bisa merogoh kocek dari 600 ribu sampai 1, 5 juta tergantung Merk dan kondisi Mesin Mobil yang dimiliki sendiri. Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment