Mesin SOHC dan DOHC
Friday, July 29, 2016
0
comments
Mesin SOHC dan DOHC - Bila dulu kita mengenal teknologi OHV (Over Head Valve) yakni teknologi yang memposisikan Chamshaft atau lebih dikenal dengan nama Noken As sejajar dengan batang Crankshaft Kruk As. Secara otomatis, hanya Valve atau katup dan Rocker Arm yang berada di atas kepala silender atau silinder head.
Mesin bertipe OHV mempunyai push rod untuk menggerakkan rocker arm dan kemudian diteruskan untuk menggerakkan katup untuk buka dan menutup.
Seiring perkembangan riset dan kemajuan teknologi otomotif lahirlah OHC/Over Head Camshaft dan SOHC/Single Over Head Camshaft yang memposisikan 1 Chamshaft di atas silinder untuk penggerak rocker arm. SOHC tidak membutuhkan push rod untuk menggerakkan rocker arm.
Pada awalnya, perkembangan SOHC hanya mampu menangani dua katup (valve) di setiap silendernya, tetapi kemudian SOHC bisa menangani 4 katup di tiap silendernya dengan melakukan modifikasi di bagian rocker arm.
Setelah SOHC kemudian lahirlah DOHC atau Double Over Head Camshaft yang memposisikan dua Camshaft di atas silinder. Penempatan posisi dua camshaft berguna untuk membagi tugas saat mengerakkan rocker arm. 1 camshaft berfungsi untuk menggerakkan rocker arm katup isap (In) camshaft 1 lagi untuk menggerakan rocker arm katup buang (Ex).
Kelebihan dan Kekurangan SOHC
SOHC mempunyai konstruksi yang sederhana dibandingkan dengan DOHC, mesin SOHC lebih mudah di rawat dengan biaya yang relatif murah. SOHC pun lebih irit bahan bakar karena hanya mempergunakan satu camshaft sebagai penggerak rocker arm. SOHC menghasilkan torsi yang lebih bagus di putaran bawah.
Bila anda menginginkan kecepatan dan akselerasi yang lebih bagus di putaran atas, maka tipe mesin SOHC ini bukan pilihan yang tepat untuk anda. Mesin SOHC tidak menghasilkan RPM yang tinggi sehingga torsi juga tidak baik di putaran atas. Mobil ataupun motor yang memakai mesin tipe SOHC biasanya rocker arm lebih kasar karena hanya digerakkan oleh 1 camshaft alias noken as.
Kelebihan dan Kekurangan DOHC
Keinginan menghasilkan mobil yang mempunyai tenaga yang lebih besar dan akselerasi yang lebih bagus kemudian lahirlah DOHC. Mesin yang bertipe DOHC memiliki dua camshaft yang berbagi tugas untuk menggerakkan katup isap dan katup buang. membuat konsumsi bahan bakar yang banyak dan tentu saja menghasilkan torsi yang lebih besar di putaran atas.
Konstruksi DOHC yang lebih rumit dibandingkan dengan SOHC, membuat biaya rawat mobil ini lebih mahal. Onderdil yang lebih banyak diperlukan bila ingin melakukan perbaikan bila ada kerusakan. DOHC juga lebih boros bahan bakar karena performa ruang pembakaran yang optimal.
Kesimpulan Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC
SOHC tipe mesin yang lebih relatif murah perawatan dan hemat bahan bakar, cocok untuk penggunaan harian dan kendaraan operasional Anda sehari-hari. Sedangkan DOHC tipe mesin yang suka berkendara jarak jauh dan performa yang lebih bagus dari SOHC.
Tapi perlu diingat, saat ini mobil irit atau boros tidak hanya ditentukan oleh tipe mobil bermesin SOHC atau DOHC, ada faktor pendukung lainnya misal, teknologi sistem injeksi dan sistem lain. Bisa saja mesin DOHC lebih hemat dan hemat bahan bakar daripada mesin SOHC karena teknologi pendukung lainnya yang diterapkan pada mobil tersebut.
0 comments:
Post a Comment